Oneshot : My Teacher

my-teacher

Tittle : My Teacher

Author : Park Ji Yoo

Length : Oneshot

Rating : T

Genre : Romance

Cast : Jiyeon T-ara

Minho SHINee

Poster : http://erlykarina.wordpress.com

Note : Annyeong 😀 Ini dia ff request salah satu readers ^^ mianhe gak memuaskan, soal nya ini pertama kali nya bagi author buat ff bercast Jiyeon-Minho 😀 jangan lupa comment nya. tolong hargai author yang membuat nya

~~Happy Reading~~


        Author POV

Keringat dingin mengucur dari dahi Minho. Minho menghela nafas panjang dan memandang kertas ulangan yang ia pegang di hadapan nya ini dengan tatapan tajam

“Aku pasti dimarahi” gumam Minho lalu duduk di kursi nya

24. nilai yang sangat menakjubkan bagi Minho. Minho memang tampan, mungkin sangat sangat tampan. Namun, ia memang bodoh dalam beberapa pelajaran tertentu. Hal itu lah yang membuat Minho terkadang putus asa

“Ah syukurlah! Aku mendapat nilai 93” ucap Kibum, teman sebangku nya

Minho mendesah kesal, ia bingung. Mengapa orang-orang yang mendapat nilai besar selalu membanggakan diri mereka? Apakah mereka tidak tahu, betapa sakit hati nya menjadi diri Minho?

“Kau dapat nilai berapa?” tanya Kibum dengan wajah berseri-seri

“Sudah ku bilang ratusan kali kan? Jangan tanyai aku tentang hasil nilai ulangan, kau pasti tahu kan nilai ulangan ku selalu buruk?” Minho mendesis sebal

“Ups, mianhe. Apa tidak sebaik nya kau les saja? satu tahun lagi kita kan menjadi kelas paling senior”

“Aku pernah mendengar sebuah kalimat, jika kau ingin mendapat nilai bagus dalam suatu pelajaran, maka kau harus menyukai guru nya terlebih dahulu. Namun, aku sama sekali tidak suka guru-guru yang ada disini. Tua, sok tahu, sering marah-marah” curhat Minho meremas kertas ulangan nya lalu melempar nya ke tempat sampah. Dan, tepat sasaran!

“Aku akan membantu mu, tenang saja” ucap Kibum

“Coba saja, guru disekolah ini seperti Yuri sunbae, sudah pintar, cantik, badan nya bagus lagi” ucap Minho terkekeh

“Semua orang juga berharap begitu” sahut Kibum tertawa

“Minho, bagaimana jika kau aku carikan guru les privat?” tanya Kibum

“Boleh. Syarat nya hanya satu saja, dia cantik” jawab Minho

“Cantik? Ah itu soal biasa. Aku banyak kenalan yang cantik dan pintar. Siapa tahu kau bisa belajar dari nya. hmm.. ah aku tahu”

“Tahu apa?” tanya Minho bingung

“Ada seorang teman ku yang cantik nya kelewat batas, nama nya Jiyeon. Dia juga pintar” jawab Kibum tersenyum lebar

“Oh, boleh tuh. Bawa dia kerumah ku besok sore”

Kibum mengangguk mantap

>>SKIP<<

Minho menekan tombol “off” pada remote televisi milik nya. Tidak ada acara bagus sore ini. Ia pun memandang layar handphone milik nya dengan tatapan kecewa, mana janji Kibum? Kata nya akan membawa guru privat yang cantik itu

Ting Tong..

Bel apartement Minho berbunyi nyaring, dengan cepat Minho bangkit dari sofa empuk nya, berharap yang bertamu adalah guru cantik itu. Minho pun membuka pintu apartement dengan berdebar

“Annyeong!” sapa yeoja cantik di hadapan Minho ini dengan wajah datar

Minho terperangah akan kecantikan yeoja dihadapan nya ini. Tapi tunggu dulu, seperti nya Minho pernah melihat yeoja ini. Tapi dimana? Dan kapan?

“Annyeong!” balas Minho akhir nya

Yeoja itu menaikan salah satu alis nya

“Wae? Kau membiarkan seorang tamu tetap diam di depan pintu? Dimana kesopanan mu?” tanya Jiyeon

“Ah, Ne. Si.. Silahkan masuk” ucap Minho

Jiyeon pun masuk ke dalam dan duduk di sofa empuk milik Minho

“Choi Minho imnida” ucap Minho duduk di hadapan Jiyeon

“Park Jiyeon imnida” sahut Jiyeon

Selama berbicara, Jiyeon sama sekali tidak menunjukan senyuman. Wajah nya hanya datar atau bisa dibilang tanpa ekspresi sama sekali

“Aku pernah melihat mu sebelum nya” ucap Jiyeon

“Ya. aku juga merasa pernah melihat mu. Tapi aku tak tahu dimana”

“Sekolah”

“Sekolah? Memang nya kita satu sekolah? Ah.. apa kau senior ku? selamat datang Jiyeon sunbae” ucap Minho membungkukan badan sejenak

“Dasar bodoh! Kau itu yang senior ku”

“MWO? Jadi, kau lebih muda satu tahun dari ku?” tanya Minho tak percaya

Jiyeon mengangguk

“Bagaimana bisa seorang junior mengajarkan ku?” tanya Minho lagi menatap Jiyeon kesal

“Memang nya senior itu berarti lebih pintar dari junior nya?” Jiyeon balik tanya dan menatap Minho tajam membuat Minho agak takut

“Ta.. Tapi kan, sepintar apa pun kau, kau tidak mengerti pelajaran di kelas ku” ucap Minho terbata-bata

“Hey, jangan salah! Aku ini guru les privat mahasiswa juga. Aku serius” ucap Jiyeon yakin

“Aish, adik kelas memang khayalan nya tinggi dan menyebabkan keseringan dalam hal berbohong” ucap Minho melotot

“Ya sudah lah, mana buku mu! pelajaran apa yang tidak kau mengerti?” tanya Jiyeon

Minho pun pergi ke kamar nya dan mengambil sebuah buku paket dan memberikan nya pada Jiyeon

“Ini” ucap Minho lalu duduk di sebelah Jiyeon

“Ah, matematika? Ini pelajaran yang sangat ku suka. Sebelum belajar, aku ingin menanyakan beberapa hal pada mu” kata Jiyeon

“Bisa kah kau tersenyum? Sedikiiiit saja! wajah mu tanpa ekspresi sama sekali”

“Apakah itu merupakan masalah bagimu, Choi Minho?!” tanya Jiyeon

“Ah, satu lagi. Panggil aku sunbae atau oppa! Aku ini kan lebih senior dari mu”

“Anio. Kau harus memanggil ku Seonsaengnim (guru) sekarang!” tegas Jiyeon

“Apa?” dahi Minho berkerut

“Ayo! Katakan!” seru Jiyeon

“Ah.. Baiklah Jiyeon Seonsaengnim” ucap Minho dengan wajah datar, mengikuti wajah Jiyeon

“Apa yang kau ingin tanya kan??” tanya Minho lalu menggigiti kuku nya

“Cih, jorok sekali” gumam Jiyeon

Minho berhenti menggigiti kuku nya dan mendengus sebal

“Jadi, apa yang menyebabkan nilaimu turun?” tanya Jiyeon lalu memakai kacamata minus nya

“Hmm.. Banyak sih. Pertama, karena guru di sekolah itu menyebalkan. Kedua, materi yang kurang jelas dan tidak diterangkan ulang oleh para guru, dan ketiga, pendengaran kanan ku memang agak kurang jelas” jawab Minho panjang lebar

“Jadi, kau harus operasi untuk telinga kanan mu?” tanya Jiyeon merasa kasihan

“Tidak juga, pendengaran ku kurang jelas karena aku jarang korek kuping” jawab Minho tanpa rasa bersalah

Jiyeon terperangah. Jiyeon menganggap, Minho ini adalah orang paling jorok di dunia

“Materi apa yang kurang jelas?,” tanya Jiyeon “Aku bisa jelaskan lebih rinci kali ini”

“Hmm.. Yang ini, hal 152” jawab Minho menunjukan sederet materi matematika beserta rumus nya

“Ah, hal ini mudah. Jadi cara nya begini.. terus begini..” ucap Jiyeon menjelaskan panjang lebar. Dan.. Oh! Tumben sekali, Minho langsung menyerap materi dari guru nya ini, Jiyeon

Esok nya..

“Bagaimana?” tanya Kibum saat Minho baru saja duduk di sebelah nya

“Bagaimana apa nya?” Minho balik tanya

“Jiyeon!” seru Kibum

“Oh dia.. Ya, dia sangat cantik, dia juga pintar. Tapi sayang, wajah nya tanpa ekspresi sama sekali dan dia juga lebih muda satu tahun dari ku” ucap Minho mendesis sebal

“Lagipula, aku bingung, seperti nya hanya dia satu-satu nya teman ku yang menjadi guru privat” ucap Kibum

Minho mencibir

“Tapi dia sangat cantik kan? Ah.. semua orang pasti langsung terpana saat pertama kali melihat nya”

Minho mengangguk

“Oh iya, kau ada ulangan susulan kan hari ini? Semoga berhasil ya!” ucap Kibum memberi semangat

“Ya. gomawo Kibum-ah. mungkin nilai ku akan membaik, karena guru privat ku itu, Jiyeon” ucap Minho terkekeh

“Ah. Ne. Hmm.. 15 menit lagi bel berdering, sekarang antarkan aku ke perpustakaan dulu ya?” ajak Kibum

“Oke” sahut Minho mengacungkan kedua jempol nya

>>SKIP<<

“HOREEEEEEE!!!!!!” teriak Minho lalu melompat-lompat karena senang sehingga murid di kelas nya berpikir Minho sudah tidak waras lagi

Hari ini, hasil ulangan susulan kemarin di bagikan, dan Minho mendapat nilai 85. Ini merupakan keajaiban bagi Minho yang sebelum nya paling besar mendapat nilai 75

“Ah, aku merasa pintar sekarang” batin Minho tersenyum lebar lalu menaruh kertas ulangan susulan nya itu di dalam tas dan keluar kelas

Minho nampak mengingat-ingat sebuah kelas. Kelas Jiyeon. Ia ingin sekali berterimakasih, berkat Jiyeon, nilai nya membaik dan tidak di marahi guru maupun orangtua nya lagi

“Annyeong” sapa Minho pada murid di kelas Jiyeon

“A..Anyeong sunbae” balas murid itu gugup

“Apakah ada Jiyeon di dalam?” tanya Minho

“Ya. tunggu sebentar, JIYEON-AH! ADA YANG MENCARIMU!!”  teriak yeoja yang memakai badge nama “Luna” itu lalu pergi meninggalkan Minho dan Jiyeon berdua

“Ada apa kau kesini Minho?” tanya Jiyeon

“Hey, kalau di apartement ku, aku akan memanggil mu ‘Jiyeon seonsaengnim’ namun jika disekolah, kau harus memanggil ku ‘Minho Sunbae’. Mengerti?”

“Apa? Aku harus memanggil ‘sunbae’ pada orang yang mendapat nilai 24?” tanya Jiyeon meremehkan

“Jangan salah, saat ulangan susulan tadi, aku mendapat nilai 85”

“Jangan mimpi” ucap Jiyeon menjulurkan lidah

“Ini serius! Maka dari itu, aku kesini untuk mengucapkan terimakasih banyak pada mu. berkat kau, nilai ku membaik” ucap Minho tulus

“Oke” sahut Jiyeon singkat

“Hmm.. Hari ini kau cantik dengan jepitan merah itu” ucap Minho menunjuk jepitan merah yang Jiyeon kenakan saat ini

Pipi Jiyeon bersemu merah. Sejutek apa pun Jiyeon, jika dipuji oleh lelaki tampan seperti Minho juga akan melambung tinggi ke udara, Jiyeon sangat malu

“Kau suka apa lagi selain merah?” tanya Minho

“Biru” jawab Jiyeon pelan

“Lain kali, aku akan membelikan mu jepitan biru, tapi kau janji akan mengenakan nya. oke?” tanya Minho dengan senyuman memikat nya lalu mengacungkan jari kelinking nya, berharap jari nya ini dan jari Jiyeon terikat satu sama lain

“Sudahlah, jangan kekanakan” ucap Jiyeon lalu balik badan dan masuk ke kelas

“Chamkaman!” seru Minho menarik lengan kanan Jiyeon

“Apa lagi?” tanya Jiyeon tidak menatap Minho sama sekali karena malu

“Apa malam ini kau ada acara?” tanya Minho

Jiyeon menggeleng

“Kau bisa ke apartement ku kan? Ada satu materi lagi yang tidak ku mengerti, gaji mu juga akan ku naikan kok” ajak Minho sangat berharap akan kedatangan yeoja cantik ini

Perlahan, Jiyeon mengangguk, dan itu sangat membuat Minho bahagia

^_^

        Minho menendang tembok dengan sangat kencang, ketika ia mendapat nilai bagus dan ingin memberitahu hal itu kepada kedua orang tua nya, ternyata orangtua nya itu malah pergi berdua entah kemana. Hanya ada secarik kertas sobekan di meja ruang tamu yang itu merupakan tulisan Eomma Minho

Minho-ah

        Eomma dan Appa pergi dulu. Besok siang baru pulang 🙂 jaga rumah ya

        Minho mencibir, mereka pergi kemana? Kenapa Minho tidak di ajak?

“Orangtua aneh” batin Minho lalu merebahkan diri di sofa

>>SKIP<<

Minho menguap sembari menarik selimut tebal nya, jam weker milik Minho baru menunjukan pukul 08.00 KST dan Minho sudah amat ngantuk

Ting tong..

Bel apartement Minho berbunyi, bukankah orangtua Minho pulang besok siang? Kenapa jam segini sudah datang?

Minho dengan malas-malasan pun bangkit dari kasur nya dan membuka pintu

“MWO?” pekik Minho melihat seorang perempuan cantik di depan nya ini. Park Jiyeon

“Kenapa malam-malam kau kesini?” tanya Minho bingung

“Bukankah kau yang menyuruh ku kesini? Untuk menjelaskan satu materi lagi?” Jiyeon balik tanya

Minho menepuk dahi nya, ia lupa

“Silahkan masuk” ucap Minho mempersilahkan

Jiyeon pun duduk di sofa dan mengeluarkan sejumlah buku. Minho pun duduk di sebelah Jiyeon

“Ini kan materi yang tidak kau mengerti?” tanya Jiyeon menunjukan beberapa lembar materi fotocopy-an

Minho mengangguk

“Ini untuk mu, sudah ku print dan fotocopy, jadi cara nya begini.. dan begini..” ucap Jiyeon menerangkan

“Huaaaahm,,” Minho menguap lebar

“Kau mengantuk?” tanya Jiyeon

“Ne” jawab Minho seraya mengangguk

“Aish, kau ini merepotkan saja! sepintar apa pun guru nya jika murid berperilaku malas sih sama saja hasil nya nihil” ucap Jiyeon

“Mianhe Jiyeon Seonsaengnim, aku sangat mengantuk” ucap Minho pelan

Jiyeon berdecak kesal lalu memasukan buku-buku ke dalam tas nya kembali dan siap-siap pulang

“Aku pulang saja” ucap Jiyeon

“Ah chamkaman” kata Minho

“Apa lagi?” tanya Jiyeon kesal

“Tolong ya. kali ini saja, buatkan aku makanan, bahan-bahan nya ada di dapur, namun aku tidak bisa memasak” mohon Minho

Jiyeon menatap Minho penuh heran

“Tolonglah!” mohon Minho

“Ah, baiklah” ucap Jiyeon lalu beranjak ke dapur dan membuat nasi goreng, Minho pun tersenyum lebar dan menunggu Jiyeon di ruang tamu, mata nya sudah setengah tertutup. Sebenarnya Minho sangat sangat mengantuk. Namun, perut nya memberontak minta makanan

Setelah beberapa menit, bau nasi goreng buatan Jiyeon menyengat sekali. Mata Minho langsung terbuka lebar. Jiyeon pun memberikan Minho nasi goreng itu yang langsung dilahap oleh Minho

“Gomawo Seonsaengnim!!” seru Minho

Jiyeon terkekeh

Minho terperangah. Jiyeon sangat cantik jika tidak menunjukan wajah datar nya, dengan gugup, Minho melanjutkan acara makan nya lagi

“Aku pulang ya” pamit Jiyeon

Minho mengangguk tersenyum lalu menelan sesendok nasi goreng terakhir nya

“Biar aku antar” ucap Minho lalu meneguk air mineral

Jiyeon mengangguk

Mereka berdua pun berjalan beriringan di malam yang dingin ini. Sesekali Minho melirik Jiyeon yang terus menunduk ke bawah

“Kau kedinginan?” tanya Minho

Jiyeon menggeleng pelan

“Kau besok bisa kan apartement ku lagi? Menerangkan materi yang tadi”

“Oke” sahut Jiyeon

Minho pun membuka jaket hitam tebal nya dan memasangkan jaket itu pada tubuh Jiyeon

“Bodoh! Sudah tahu malam-malam begini, malah memakai jaket tipis” ucap Minho

Jiyeon perlahan tersenyum membuat Minho berhenti bernafas

“Akan ku kembalikan besok” ucap Jiyeon lalu berlari meninggalkan Minho

Esok nya..

Jiyeon membawa jaket tebal milik Minho itu ke sekolah, ia ingin mengembalikan nya pada lelaki tampan itu

“Kibum-ssi” panggil Jiyeon melihat Kibum di depan kelas

“Eh? Annyeong Jiyeon-ssi” sapa Kibum

“Apa Minho nya ada didalam?” tanya Jiyeon

Tiba-tiba Minho pun keluar, Jiyeon tersentak

“Aku merasa nama ku disebut” ucap Minho tersenyum lebar

“Ah, Ne. ini jaket tebal milik mu semalam. Gomawo” ucap Jiyeon tanpa ekspresi

Minho mengangguk lalu menyuruh Kibum pergi agar Minho dapat berduaan dengan Jiyeon

“Di dalam plastik berisi jaket itu, ada banyak sekali materi yang sudah ku ketik secara rinci untuk mu” ucap Jiyeon

“Loh kenapa? Memang nya kau tidak bisa mengajari ku lagi?” tanya Minho

Jiyeon mengangguk dengan wajah yang murung

“Kenapa?” tanya Minho

“Aku akan loncat kelas. Sehingga tahun depan aku langsung masuk ke universitas” jawab Jiyeon

“Apa? Ah sudah ku duga, kau terlalu pintar sih, jadi menyebabkan loncat kelas” ucap Minho kesal

Itu berarti kita tidak akan bisa bertemu lagi?” Batin Minho

“Ah.. Aku berharap, sangat berharap! Kau bisa belajar yang giat dan loncat kelas seperti ku. aku ingin kita satu universitas” ucap Jiyeon

“Akan aku usahakan hal itu” sahut Minho dengan tatapan meyakinkan

“Jinjja? Kau pandai sekali berbohong”

“Aku serius! Aku pasti menyusul mu, Jiyeon-ssi” ucap Minho

“Kenapa kau akan menyusul ku?” tanya Jiyeon tersenyum licik

“Karena.. Karena.. Karena aku.. aku..”

“Aku suka pada mu!” tegas Jiyeon tersenyum lalu meninggalkan Minho yang hanya bisa terperangah tanpa berkedip sama sekali

~~Beberapa Tahun Kemudian~~

        Minho berjalan tegap di sebuah tempat yang baru bagi nya, sesekali Minho menoleh ke kanan atau kiri mencari sebuah ruangan. Kini, Minho ada disebuah universitas yang ditempati oleh Jiyeon. Setelah Jiyeon pergi, Minho jadi giat belajar dan ikut loncat kelas juga.

Dan kini, Minho bingung, dimana kelas nya? lagipula, ia tak kenal siapa pun disini..

“Choi Minho?” tanya seseorang

Minho tersentak dan menoleh ke sumber suara. Pemilik suara itu adalah Park Jiyeon.

Minho terperangah, melihat wajah cantik tanpa ekspresi milik Jiyeon itu. Jiyeon semakin cantik disini

“Jiyeon?” tanya Minho tak percaya

“Sudah beberapa tahun, kau tidak mengatakan jawaban mu” ucap Jiyeon kesal

“Jawaban apa?” tanya Minho bingung

“Aku pernah bilang kan kalau aku suka pada mu, jadi jawaban mu apa? Cepatlah jawab!”

“Haha dasar perempuan bodoh! Kau tahu, murid itu akan mendapat nilai yang bagus jika murid itu menyukai guru nya. lalu? Tidak ada yang harus dipertanyakan lagi kan? Aku sang murid, mendapat nilai besar karena..” ucapan Minho menggantung

“Karena suka pada guru nya?” tanya Jiyeon

“Ne. Dan, guru ku itu kau!” seru Minho

Wajah datar milik Jiyeon pun berubah menjadi seulas senyuman puas, seolah-olah sudah menunggu jawaban Minho bertahun-tahun

“Ini” ucap Minho memberikan sepasang jepitan biru pada Jiyeon dan langsung memasangkan nya ke rambut panjang milik Jiyeon

Jiyeon tersipu malu

“Aku pernah berkata akan memberikan jepitan ini kan pada mu?” tanya Minho tersenyum

Jiyeon mengangguk

“Jadi, Jiyeon Seonsaengnim, dimana kelas ku?” tanya Minho pura-pura bersikap sopan

“Baiklah murid ku, kau ikut aku ya” ajak Jiyeon

“Ne Seonsaengnim. Kemana pun kau pergi aku akan mengikuti mu” ucap Minho lalu menggandeng tangan Jiyeon

The END

        Woaa… Ini FF benar-benar gaje. Maaf yang udah mengharapkan ini ff 😦 soal nya Cuma di buat 1 hari dan author lagi gak enak badan u,u lalu.. hasil nya begini doang..

Comment jangan lupa ya 😀 yang gak comment berarti gak sopan karena gak menghargai hasil karya orang lain 😛

Pai pai.. See you later

54 pemikiran pada “Oneshot : My Teacher

  1. minji couple!!^^
    moment” romantis nya kurank thor u.u
    wahh, ji kayaknya blak blakan banget yah kalau dia suka sama minho 😀
    d tunggu ff ji yg lain nya..

  2. BNr bnr gaje,,heeeee.msa dsni minho dpt peran ky org dungu dungu tp cool ah .kutg ccok.jg kyanyaditiap scene mrk ngobrol ad yg msi ketahan,,kyanya gara2 author nahan skit jd ff jg iktn ketahan.y gpp kok,,,aq salut sma authir lg skt2 bgtu smpet2ny bkin ff,,kejar setoran y author???aduh aduh,,**gedek2**

  3. Aduhh..
    Kaya na minhoo modus bgt deh biar diajari jiyi…
    aq suka moment minjiii na 🙂
    So sweet…

    Mereka berdua tuch emank serasi…
    🙂

  4. Duh bang km kok jorok sih agak ilfeel bc klmt yg agak gmn,,,

    Dan lg,, bbrp kmdian ((?)) Mksdny gmn,, bkn jiyi kls @ minho kls 2,,knp mst bbrp taun kmdn,, cm setaun kn bs,,,

    Tp aq sk author ny,,, bkin minjpi ff lg yah

Please comment